Sabtu, 02 April 2011

TURBOCHARGER DAN SUPERCHARGER

Kebutuhan Turbocharger dan Supercharger


Turbocharger dan supercharger adalah alat yang memaksa udara ke dalam silinder dan menciptakan  tekanan yang lebih besar dari tekanan atmosfir untuk meningkatkan output mesin. Umumnya, output mesin ditentukan oleh jumlah campuran udara-bahan bakar, dibakar selama waktu tertentu, dan bertambah besar seiring bertambahnya jumlah campuran udara-bahan bakar.

Ini berarti, untuk meningkatkan output mesin, volume langkah mesin atau putaran mesin harus ditingkatkan. Masalahnya, dengan menambah volume langkah mesin, berat juga bertambah; sedangkan faktor-faktor seperti hilangnya friksi, vibrasi dan suara bagian yang berpindah membatasi peningkatan putaran mesin.
Supercharger memenuhi persyaratan yang merupakan kebalikan dari output mesin, sementara menjaga agar bentuknya sederhana dan ringan, dengan mensuplai volume udara dan bahan bakar lebih banyak tanpa mengubah ukuran mesin.

Turbocharger dikendalikan gas buangan dan supercharger dikendalikan mesin. Toyota mulai menggunakan turbocharger di tahuin1980, dan supercharger di tahun 1985 di Jepang. Sekarang ini, di tahun 2002 ini, hanya turbocharger yang digunakan untuk model diluar negeri.


TURBOCHARGER DAN SUPERCHARGER (TOYOTA)




Fitur-fitur Turbocharger dan Supercharger

Keduanya adalah sejenis pompa udara, yang memaksa udara ke dalam silinder untuk meningkatkan massa dari intake udara. Mesin konvensional menarik udara masuk, menggunakan vakum yang timbul ketika piston turun.

Tekanan di dalam intake manifold menjadi lebih tinggi karena turbocharger atau supercharger memaksa udara intake ke dalam silinder pada tekanan (boost pressure) yang lebih besar dari tekanan atmosfir. Sehingga, massa intake udara ke dalam silinder bertambah.






REFERENSI
Efisiensi Pengisian
1. Efisiensi pengisian
Kemampuan mesin untuk menarik udara disebut efisiensi pengisian. Efisiensi pengisian mesin konvensional adalah sekitar 65-85% dikarenakan resistansi dari sistem hisap dan gas buang yang tersisa di dalam sistem buang. Namun, efisiensi pengisian mesin yang dilengkapi dengan turbocharger atau supercharger dapat lebih dari 100%.

2. Rasio kompresio
Mesin bensin memiliki kecenderungan yang lebih besar akan knocking karena tekanan kompresi ditingkatkan. Karena udara dimampatkan ke tekanan yang lebih besar daripada tekanan atmosfir dan diberikan ke silinder mesin dengan turbocharger atau supercharger, tekanan kompresi menjadi lebih besar daripada yang ada pada mesin konvensional dan knocking muncul dengan mudah. Oleh karena itu, rasio kompresi mesin dengan turbocharger atau supercharger diset lebih rendah daripada pada tmesin konvensional untuk mencegah knocking.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar